Saturday, March 28, 2015

Sosiologi dakwah

Sosiologi dakwah (ilmu pengetahuan dengan ilmu agama)
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat .Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat .
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
Dakwah secara bahasa (etimologi) adalah seruan, panggilan, undangan atau do’a. Sedangkan secara istilah (terminologi) dakwah adalah Upaya mengajak ke jalan Allah (Islam) secara komprehensif (seimbang), baik dengan lisan, tulisan, maupun perbuatan yang bertujuan agar Islam terealisasi (terwujud) melalui perilaku individu, keluarga, masyarakat, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat serta untuk mewujudkan khairul ummah (masyarakat madani).
Jadi, Sosiologi Dakwah adalah Ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dengan menggunakan metode – metode yang mencakup individu, keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial, supaya berlandaskan al-Quran dan As-sunnah untuk mewujudkan Islam sehingga terwujud khairul ummah (masyarakat madani).
Eksitensi Soiologi Dakwah
Dakwah merupakan bagian penting dari pemikiran masyarakat, maka sosiologi bisa diharapkan memiliki peran penting dalam pemikiran dakwah. Tugas dakwah menurut soiologi adalah menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat dan mendorongkemajauan masyarakat, hal ini sesuai dengan tujuan dakwah itu sendiri, kemaslahatan umat atau kemajuan masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki lapangan penelitian, sudut pandang, metode, dan susunan pengerahuan. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dalam kelompok. Sudut pandangnyaadalahmemandanghakekat masyarakat kebudayaan dan individu secara ilmiah. Adapun susunan pengetahuannyaterdiriatas konsep-konsep danprinsip-prinsipmengenai kehidupan kelompok sosial, budaya dan perkembanganindividu.
Maka eksistensi sosiologi dakwah sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran berkomunikasi dan berinteraksidengan baik antar sesama. Karena, sosiologi dakwah tujuan walnya untuk menjaga stabilitas kehidupan bermasyarakat dan bersosial.
Tujuan Sosiologi Dakwah
Tujuan sosiologi dakwah dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluaraga maupun masyarakat.
2. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial keagamaan.
3. Menganalisis tingkat partisipasi orang-orang yang memiki pengetahuan keagamaan dalam kegiatan dakwah dalam masyarakat.
4. Membantu menentukan tujuan dakwah, dakwah yang baik adalah dakwah yang mengangkat realitas dan kondisi masyarakat dan hasinya juga akan memberikan manfaat bagi kemajuan keberagamaan masyarakat.
5. Memberikan pelatihan–pelatihan yang efektif bagi para da’i dalam bidang sosiologi sehingga mereka benar-benar bisa melaksanakan tugas dakwah secara tepat sasaran.
ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦ ﻣِّﻨﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ ﻭَﺃُﻭْﻟَـﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺧَﻴْﺮَ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺃُﺧْﺮِﺟَﺖْ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺗَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﺗَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠّﻪِ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻣَﻦَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺧَﻴْﺮﺍً ﻟَّﻬُﻢ ﻣِّﻨْﻬُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﻭَﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢُ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)