Biografi Karl Marx
Karl Marx dilahirkan di Treves, kota
kecil di wilayah Rhineland Jerman[1]. Ia
adalah keturunan rahib Yahudi dari pihak ayah dan ibunya meskipun ayahnya,
seorang pengacara yang terkenal, pindah ke Protestan.
Marx menerima pendidikan
di Universitas Bonn, Berlin, Jena. Ketika masih mahasiswa, ia terutama tertarik
dengan pemikiran-pemikiran materialis Yunani, yang dimanifestasikan oleh Marx
dalam thesis doktornya On the difference
between the natural Philosophy of Democritos and of Epicurus[2].
Selepas memperoleh gelar doktor ini, Marx berusaha untuk menjadi staf pengajar
di universitas. Ketika upayanya ini gagal, Marx beralih profesi sebagai seorang
jurnalistik dan menjadi redaktur dari harian Rheinisce Zeitung, surat kabar demokratis-liberal yang terbit di
Cologne. Tapi, pemikirannya yang radikal telah membuat Marx terusir dari Jerman
dan hijrah menuju Paris dimana ia banyak berhubungan dengan banyak pemikir
sosialis Prancis.
Ia memulai kehidupannya sebagai
orang yang berada dipengasingan. Di Perancis, Marx bertemu dengan Friedrich
Engels, putra pengusaha tekstil Jerman yang kaya. Pada saat itu Engels adalah
pengelola pabrik di Machester, Inggris. Tetapi sebagaimana Owen, ia merasa muak
dengan kondisi sosial yang ada. Melalui persinggungan dirinya dengan Engel,
Marx menjadi sadar dan tahu mengenai betapa mengenaskan nasib buruh dan
hubungannya dengan keadaan ekonomi Inggris saat itu. Persahabatan dan hubungan
baik diantara keduanya berlangsung sampai akhir hayat Marx empat puluh tahun
kemudian.Pada saat berada di Paris, Marx banyak menulis kritik-kritikan
terhadap filsafat Hegelian melalui kolaborasinya dengan Engels melalu
tulisan-tulisannya di berbagai media massa. Beberapa artikel yang ditulis oleh
Marx umumnya tidak berubah yakni mengenai sikap radikalnya. Salah satu artikel
yang ditulis Marx berisi seruan provokatif untuk melakukan revolusi Jerman. Hal
inilah yang menyebabkan Karl Marx lagi-lagi harus pindah karena diusir. Marx
akhirnya pindah ke Brussel dimana dia membentuk liga komunis, sebuah organisasi
yang berusaha menghimpun orang-orang di bawah satu mazhab sosialisme.
Pada kongresnya tahun 1874, liga ini
memberikan mandat kepada Marx dan Engels untuk menyusun Manifesto Komunis (Communist Manifesto). Dokumen ini terbit
satu tahun berikutnya dan menjadi karya politik yang fenomenal sepanjang jaman.
Ketika revolusi pecah tahun 1848, Marx kembali ke tanah airnya Rhineland untuk
ikut serta dalam gerakan. Kemudian dia kembali ke London ketika gerakan ini
gagal dan menghabiskan sisa umurnya di sana.
Kehidupan Marx bukanlah berada di
dalam kesejahteraan dan kenikmatan. Marx senantiasa berada di dalam kemiskinan
dengan gangguan kesehatan yang menghinggapinya. Kepribadian Marx tidaklah
menarik, sikap kasar dan kerasnya terhadap orang lain, serta metodenya yang
asal-asalan telah menjadikan diri Marx sebagai pribadi yang terkadang
membosankan. Pada tahun 1843 ia menikah dengan Jenni von Westphalen, putri
seorang pejabat tinggi pemerintah. Penghidupan keluarga Marx sebagian besar
ditopang oleh Engels. Marx meninggal pada tahun 1883 di London.